Sabtu, 20 April 2013

JOGJA BERHATI NYAMAN


Ada yang tahu dimana lampu capung ini? yang jelas di Yogyakarta.

Penulis suka blusukan ke tempat-tempat yang sulit dilalui kendaraan di Yogyakarta. Walaupun kota Yogyakarta merupakan kota yang kecil tapi penulis lebih senang tinggal di kota pelajar ini. Penulis pernah tinggal di Bandung, Cirebon, dan beberapa kota lainnya. Tapi tidak ada yang senyaman ini.

Penulis mungkin akan tinggal hanya 4 tahun di kota ini yakni selama kuliah saja, kecuali jika ada alasan tertentu akan tinggal lebih lama. Universitas Gadjah Mada, yups kampus kerakyatan yang terletak di Sleman ini memang sudah terdengar namanya sampai ke pelosok negeri bahkan luar negeri. Alhamdulillah, Penulis menempuh kuliah di Fakultas Hukum dari tahun 2009 sampai tahun 2013 dalam jangka waktu 3 tahun 7 bulan.


 logo UGM

Saat pertama kali datang ke Yogyakarta untuk kuliah penulis kesulitan dalam berinterkasi. Karena jujur penulis adalan orang USA (Urang Sunda Asli). Seiring waktu akhirnya mengerti sedikit-sedikit bahasa jawa. Yang perlu di garis bawahi ketika Penulis belajar bahasa jawa, teman-teman penulis yang mengajari bahasa jawa. Tapi yang diajarkan kepada penulis adalah bahasa jawa yang jelek alias kasar. So, hati-hati karena orang jawa sangat memperhatikan sopan santun. oh iya, kalau sudah pandai berbahasa jawa apalagi yang kromo anda pakailah ketika berbelanja siapa tahu dapat korting. Memang ada faham chauvinisme di daerah orang jawa ini. Hehehe


Vixy

Langensari, Pengok Lor adalah tempat mondok penulis. Di rumah ala Belanda ini penulis berjuang dalam menggapai cita-cita. Kenapa mondoknya jauh banget dari UGM ya? Sebenarnya Penulis tidak suka pondokan yang deket banget, karena takut menjadi basecamp. Hehe bukannya pelit, tapi penulis juga pernah mencari-cari pondokan yang sesuai tempat dan harga tapi tidak ada yang pas. Akhirnya dengan mengingat dan menimbang penulis memutusakan tinggal di pondokan di jalan langensari, Pengok Lor. Pengok lor ini deket dengan balai yasa alias bengkel lokomotif kereta api dan deket pula dengan stasiun Lempuyangan. Tempatnya cozy dengan pohon-pohon besar agar tidak terlalu panas.

Selama 4 tahun ini Penulis ditemani vixy kemanapun penulis pergi. Vixy bukan nama orang lho, tapi nama motor penulis. Vixion. Memang sih tanpa kendaraan roda dua ini penulis sulit untuk mobilisasi, buktinya hampir tahu semua jalan, pantai, dan tempat-tempat asik lainnya di Yogyakarta. Mempunyai banyak teman juga merupakan hal yang baik, karena apabila bosan di pondokan dapat pergi ke tempat teman.




0 komentar:

Posting Komentar