Sabtu, 20 April 2013

SOLO APA SURAKARTA?



Solo nama lain dari Surakarta merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Tengah. Sebenarnya Penulis Pernah beberapa kali saja pergi ke sini, selain berlibur ke sini juga mau ngerepotin bershilaturahmi kepada teman. Soal budaya, Solo dan Yogyakarta hampir mirip. Mungkin karena kedua Kraton tersebut pewaris dari Kerajaan Mataram. Well, Penulis tidak akan mengulas sejarah.

Kota yang lumayan panas ini salah satu destinasi untuk berlibur. Peninggalan Kraton Solo salah satu art deco untuk menarik para wisatawan ke sini. Para wisatawan boleh masuk hanya ke pelataran kraton saja (halamannya). Sebelum masuk ke pelataran tersebut para wisatawan akan memasuk museum kraton, berbagai peninggalan sejarah ada disana. salah satunya kereta kencana.

Ada hal yang menggelitik saya ketika beristirahat ditengah-tengah meseum itu. Dibawah pohon rindang ada bangunan dari kayu yang disampingnya terdapat gentong besar berlumut, isinya itu air. Ketika penulis disana ada beberapa tente-tante yang minum dan membasuh mukanya dengan air tersebut. Ketika penulis bertanya kepada mereka, Guide mereka yang menjawab. Kalau air tersebut ada khasiatnya, yakni untuk enteng jodoh. Mungkin ini juga salah satu daya tarik museum tersebut pikirku karena setelah mereka pergi ada rombongan lain yang melakukan ritual yang sama. Adewwhh.. Apa jadinya kalau orang yang sudah berpasangan melakukan dan mempercayai hal tersebut. Hehehe madu 3 kali yeee

Setelah penulis menelusuri kraton, penulis hendak pulang ke rumah teman. Sebelum benar-benar keluar dari area kraton penulis meliat ada beberapa kerbau (Kebo : jawa.red) berwarna agak lain. Kata teman penulis kerbau-kerbau tersebut merupakan keturunan kerbau putih. Jika malam 1 suro tiba (maaf) eek-nya diperebutkan buat mendapatkan kesejahteraan. iihhh serem -___-"

Ada pasar malam Sekaten (Syahadatain : arab.red) yang menjadi pasar malam tradisional. Pasar tersebut mirip dengan pasar malam yang ada di Yogyakarta. Permainan anak, Jual pernak-pernik, Baju, Makanan dan pameran dari masing-masing daerah. Yang paling mengesankan ketika di sekaten Solo adalah para seniman-seniman memamerkan karya seninya banyak sekali, dari pengrajin gerabah sampai pertunjukan wayang kulit. Sayang Penulis tidak faham bahasa Jawa Kromo.

Yang perlu diingat oleh para wisatawan yang berlibur di hari minggu ada dua event yang selalu ramai. Yang pertama adalah Car Free Day, dari namanya saja sudah tau kah?? Yupzz.. betul sekali, di jalan Slamet Riyadi (jalan utama Solo) dari pagi sampai jam 10.00 pagi kendaraan bermotor dilarang masuk. Jalanan tersebut dipergunakan olah orang untuk berbagai kegiatan. Ada yang olah raga seperti tenis meja, jogging, sketboard, Bersepeda, Taichi sampai zumba ibu-ibu. Selain untuk berbisnis jualan, banyak juga komunitas-komunitas yang kumpul, seperti komunitas anjing, komunitas mahasiswa kesehatan, komunitas musik, dan lain-lain. Seru pokok, bahkan ketika Penulis ke sana ada Harlem Shake... hahaha. Event yang satu lagi adalan SUNMOR alias Sunday Morning, Pasar senggol versi pagi sampe siang ini menjajakan keperluan sehari-hari. Biasanya para mahasiswa hunting-hunting barang disini, selain bagus harganya pas di kantong. Pasar ini berada dekat Stadion Manahan Solo. Yang mahasiswa peace ya!

Bila para wisatawan yang suka hal-hal yang berbaau ilmiah dan tertarik di bidang keuniversitasan dapat mampir di Universitas Sebelas Maret (UNS). Tempatnya tidak telalu panas, dan perpustakaan pusatnya besar sekali. Cozy tempatnya jadi bisa enjoy kalau membaca buku disana. Oh iya.. kalau Penulis bandingkan harga-harga di Solo lebih murah jika di bandingkan dengan Yogyakarta.

Bagi para wisatawan yang mau membeli oleh-oleh batik dapat membelinya di pasar Klewer. Pasar tua dengan primadonanya adalah batik. Makanan yang khas Solo adalah nasi timlo dan nasi liwet. Penulis lebih suka nasi timlo dengan ati ayam didalamnya. Bagi yang hendak ke Solo jangan lewatkan makanan tersebut Happy Nice Day!





0 komentar:

Posting Komentar